Perempuan dan Pancasila

Ada yang terlupa dari 1 Juni. Kiprah mereka bahkan mungkin tak banyak diketahui, hingga tak lantas masuk deretan “Bapak Negara” atau founding fathers. Jelas, karena mereka adalah dua orang perempuan. Mereka hadir saat bangsa ini masih dalam kandungan, dan falsafah negara masih terus dirancang para penggagas bangsa. Adalah dua orang perempuan yang turut berpikir keras tentang ke mana arah negeri ini akan bergerak.
Ny. Maria Ulfah Santoso duduk bersama Ny. R.S.S Soenarjo Mangoenpoespito di antara deret laki-laki. Kehadiran mereka diperhitungkan dalam tiap pembahasan dasar negara yang akan menjadi akar kehidupan bangsa nantinya. Maria Ulfah Soebadio Sastrosatomo lahir pada 18 Agustus 1911. Ia lebih dikenal dengan nama pertemanan pertamanya, Maria Ulfah Santoso. Banyak bergerak di bidang politik dan perempuan, status aktivis hak asasi perempuan dan politikus Indonesia melekat kuat padanya. Dia adalah perempuan Indonesia pertama yang mendapat gelar sarjana hukum, juga anggota kabinet perempuan Indonesia yang pertama.
Maria, putri seorang politisi, tertarik memperjuangkan hak perempuan setelah melihat banyak ketidakadilan di masa mudanya. Meski mendapat tekanan untuk menjadi seorang dokter, dia lulus dengan gelar sarjana hukum dari Universitas Leiden, Belanda, pada 1933. Saat masih menempuh pendidikan di Belanda, dia kerap terlibat dalam gerakan nasionalis Indonesia bersama Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir. Setelah kembali ke Hindia Belanda, Maria mulai mengajar dan bekerja menuju reformasi perkawinan. Dia adalah anggota Komite Kerja Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), kemudian menjadi Menteri Sosial mulai 12 Maret 1946 sampai 26 Juni 1947.
Setelah masa jabatannya usai, dia terus bekerja dengan pemerintah dalam berbagai kapasitas. Maria membuka jalan masuk bagi perempuan anggota kabinet lainnya, termasuk S. K. Trimurti pada 1947, dan menerima sejumlah penghargaan dari pemerintah Indonesia atas aktivitasnya. Kawan pikirnya, Siti Sukaptinah Soenarjo Mangoenpoespito, pun turut berkiprah memberi sumbangsih untuk mematangkan falsafah negara Indonesia. Sukaptinah adalah salah satu tokoh perempuan yang berkiprah sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1944. Di saat yang sama, ia menjabat sebagai Kepala Bagian Perempuan (Fujinkai) di kantor pusat Jawa Hokokai, Jakarta.
Sukaptinah menekankan pembahasan isu peran perempuan dalam Islam dan di tengah masyarakat, pembatasan poligami, juga perluasan kesempatan belajar bagi anak perempuan. Sukaptinah merupakan salah satu perempuan Indonesia yang menuntut agar “Indonesia Berparlemen”. Ia pun diminta untuk memberikan masukan oleh Komisi Visman bentukan Pemerintah Hindia Belanda di tahun 1941. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Sukaptinah sebagai ketuanya membubarkan Fujinkai bentukan Pemerintah Pendudukan Jepang, dan menganjurkan dibentuknya organisasi wanita di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia, sehingga terbentuklah Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).
Peranan perempuan yang tak kurang kuat dalam pergerakan perjuangan Indonesia, hingga negeri ini kini berdiri, membuat jargon “Bapak dan Ibu Bangsa” lebih tepat untuk menggambarkan kiprah para pemikir Indonesia.


Referensi Tambahan
Idris, S & Tabrani, Z. A. (2017). Realitas Konsep Pendidikan Humanisme dalam Konteks Pendidikan Islam. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling3(1), 96-113.
Musradinur & Tabrani. ZA. (2015). Paradigma Pendidikan Islam Pluralis Sebagai Solusi Integrasi Bangsa (Suatu Analisis Wacana Pendidikan Pluralisme Indonesia). Proceedings 1st Annual International Seminar on Education 2015. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press, 77-86
Tabrani. ZA & Hayati. (2013). Buku Ajar Ulumul Qur`an (1). Yogyakarta: Darussalam Publishing, kerjasama dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani. ZA & Masbur, M. (2016). Islamic Perspectives on the Existence of Soul and Its Influence in Human Learning (A Philosophical Analysis of the Classical and Modern Learning Theories). Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling1(2), 99-112.
Tabrani. ZA. (2008). Mahabbah dan Syariat. Selangor: Al-Jenderami Press
Tabrani. ZA. (2009). Ilmu Pendidikan Islam (Antara Tradisional dan Modern). Selangor: Al-Jenderami Press
Tabrani. ZA. (2011). Dynamics of Political System of Education Indonesia. International Journal of Democracy, 17(2), 99-113
Tabrani. ZA. (2011). Nalar Agama dan Negara dalam Perspektif Pendidikan Islam. (Suatu Telaah Sosio-Politik Pendidikan Indonesia). Millah Jurnal Studi Agama, 10(2), 395-410
Tabrani. ZA. (2011). Pendidikan Sepanjang Abad (Membangun Sistem Pendidikan Islam di Indonesia Yang Bermartabat). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional 1 Abad KH. Wahid Hasyim. Yogyakarta: MSI UII, April 2011.
Tabrani. ZA. (2012). Future Life of Islamic Education in Indonesia. International Journal of Democracy, 18(2), 271-284
Tabrani. ZA. (2012). Hak Azazi Manusia dan Syariat Islam di Aceh. Makalah disampaikan pada International Conference Islam and Human Right, MSI UII April 2012, 281-300
Tabrani. ZA. (2013). Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Satuan Pendidikan Keagamaan Islam (Tantangan Terhadap Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah), Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(2), 65-84
Tabrani. ZA. (2013). Modernisasi Pendidikan Islam (Suatu Telaah Epistemologi Pendidikan), Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(1), 65-84
Tabrani. ZA. (2013). Pengantar Metodologi Studi Islam. Banda Aceh: SCAD Independent
Tabrani. ZA. (2013). Urgensi Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Sintesa, 13(1), 91-106
Tabrani. ZA. (2014). Buku Ajar Filsafat Umum. Yogyakarta: Darussalam Publishing, kerjasama dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani. ZA. (2014). Buku Ajar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Bahan Ajar untuk Mahasiswa Program Srata Satu (S-1) dan Program Profesi Keguruan (PPG)). Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press
Tabrani. ZA. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Darussalam Publishing
Tabrani. ZA. (2014). Islamic Studies dalam Pendekatan Multidisipliner (Suatu Kajian Gradual Menuju Paradigma Global). Jurnal Ilmiah Peuradeun2(2), 127-144.
Tabrani. ZA. (2014). Isu-Isu Kritis dalam Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 13(2), 250-270
Tabrani. ZA. (2014). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`an dengan Pendekatan Tafsir Maudhu`i. Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 2(1), 19-34
Tabrani. ZA. (2015). Arah Baru Metodologi Studi Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Tabrani. ZA. (2015). Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan dan Filsafat (Studi Analisis atas QS. Al-An`am Ayat 125). Jurnal Sintesa, 14(2), 1-14
Tabrani. ZA. (2015). Persuit Epistemologi of Islamic Studies (Buku 2 Arah Baru Metodologi Studi Islam). Yogyakarta: Penerbit Ombak
Tabrani. ZA. (2016). Aliran Pragmatisme dan Rasionalisasinya dalam Pengembangan Kurikulum 2013, dalam Saifullah Idris (ed.), Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam Kurikulum 2013, Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press 2016
Tabrani. ZA. (2016). Perubahan Ideologi Keislaman Turki (Analisis Geo-Kultur Islam dan Politik Pada Kerajaan Turki Usmani). Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling2(2), 130-146.
Tabrani. ZA. (2016). Transpormasi Teologis Politik Demokrasi Indonesia (Telaah Singkat Tentang Masyarakat Madani dalam Wacana Pluralisme Agama di Indonesia). Al-Ijtima`i- International Journal of Government and Social Science, 2(1), 41-60
Walidin, W., Idris, S & Tabrani. ZA. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press