Sekilas Tentang Desain Penelitian

Oleh: Tabrani. ZA

1. Langkah-Langkah dalam Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Oleh karena itu, desain penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Langkah-langkah desain penelitian meliputi:

2. Perencanaan Penelitian
Model rencana penelitian ini berbeda-beda sesuai dengan bentuk penelitian serta obyek atau wilayah penelitian yang dilakukan. Perbedaan ini terutama tampak dalam beberapa hal, yaitu tujuan, kerangka pemikiran, hipotesis dan langkah-langkah penelitian. Pada bagian perencanaan penelitian, strategi penentuan desain penelitian memegang peranan penting. Desain penelitian yang dimaksud adalah rancangan, profile, protipe, pola, model, bentuk dan semacam body of science yang tepat digunakan dalam penelitian. Ketika seseorang hendak melakukan kegiatan penelitian, hal pertama yang muncul dibenaknya adalah apakah penelitian ini termasuk penelitian kualitatif atau kuantitatif.

3. Penelaahan Tema dan Judul
Suatu penelitian hendaknya memiliki tema permasalahan yang jelas. Hal ini membantu dalam melakukan penelitian selanjutnya. Adapun judul berfungsi sebagai identitas yang merupakan pencerminan dari isi keseluruhan tulisan. Oleh karena itu, judul harus memiliki daya tarik bagi pembaca.

4. Latar belakang masalah
Pokok uraian ini mengungkapkan postulat (landasan norma) atau keharusan tentang masalah yang hendak dibahas. Kemudian mengungkapkan pula penggambaran masalah termaksud secara umum. Latar belakang masalah dirumuskan dalam bentuk ungkapan-ungkapan yang saling berhubungan. Dengan demikian, pada akhirnya memunculkan masalah-masalah secara jelas. Sistem pengungkapan dapat dibayangkan seperti piramida terbalik. Artinya, dimulai dari pernyataan yang bersifat global hingga berakhir pada pernyataan yang lebih spesifik. Pada ujung pertanyaan yang spesifik, muncul masalah yang jelas, yang akan dibahas.

5. Perumusan masalah
Perumusan masalah ini sering pula diistilahkan dengan pernyataan masalah. Dalam pokok uraian diungkapkan identifikasi masalah, penjelasan istilah (jika perlu dijelaskan), dan pembatasan masalah. Beberapa aspek tersebut dimaksudkan sebagai usaha penyelesaian tentang adanya penyimpangan-penyimpangan atau masalah-masalah.
Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mempertegas adanya masalah yang akan diteliti. Pada bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang akan diteliti, semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.

6. Alasan, Tujuan dan Kegunaan
Alasan
Alasan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa suatu masalah perlu diteliti. Alasan harus menggambarkan masalah yang diteliti sehingga masalah tersebut dipandang perlu dirumuskan dan dikemukakan.

Tujuan
Tujuan penelitian harus merumuskan secara jelas dan dapat diperiksa melalui hasil penelitian, yakni pengungkapan sesuatu yang diharapkan dari penelitian tersebut.

Kegunaan
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat, maka kegunaan penelitian itu adalah:
  1. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
  2. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

Pages: 1 2