Mengenai
pemimpin berarti ada pemimpin dan ada yang dipimpin termasuk struktur dunia
yang lengkap berdimensi. Tingkatan pemimpin lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkatan orang yang dipimpin. Pemimpin merupakan dewa bagi orang
yang dipimpin. Sehingga Logika Para Dewa berarti Logika Para Pemimpin.
Contohnya “KAMU MERUPAKAN DEWA BAGI ADEKMU DAN ADEKMU MERUPAKAN
TRANSENDEN BAGI DIRIMU”. Sehingga divisualisasikan dalam bentuk
perwayangan atau cerita sehingga berbicara yang berkaitan dengan Para Dewa pun
sebenarnya juga berstruktur seperti ada Dewa Raja, ada Dewa Prajurit, ada Dewa
Perdana Menteri, ada Dewa Lurah dan seterusnya. Oleh karena itu, masing-masing
memiliki logika Para Dewa, kontradiksi Para Dewa, kesalahan Para Dewa dan
seterusnya.
Mengenai pemimpin yang sesuai dengan ruang
dan waktu yang baik berarti dapat dianalogikan sebagai hubungan antara subyek
dan predikat yang mempunya dimensi yang lebih tinggi. Pemimpin adalah subyek,
tugasnya sebagai pemimpin adalah predikat. Menjadi pemimpin yang
baik harus memenuhi dimensi yang lebih tinggi maka pikiran lebih
luas dan dalam serta pengalaman yang lebih luas dan mendalam. Baik secara fisik
seorang pemimpin harus kuat. Secara formalnya, misalnya dengan melanjutkan
pendidikan S2 bagi pemimpin merupakan peningkatan dimensi untuk menjadi
pemimpin yang baik yang merupakan inditaor titik point peningkatan dimensi.
Sebenar-benar hidup adalah peningkatan
dimensi menuju dimensi yang lebih baik. Manusia hidup menuju dimensi yang lebih
baik di garis yang lurus di siklik yang berputar. Pada perputaran siklik ada
fase dimana manusia lupa ketika telah lanjut usia dan kembali ke sifat
kekanak-kanakan. Hal ini berarti dalam setiap hari tidak berarti bahwa Anda
akan semakin hebat melainkan ada fase dimana Anda lupa. Fase siklik dari
kehidupan yang terluar adalah adalah spiritual. Fase siklik inilah yang tidak
dimiliki oleh negeri negeri Barat. Fase siklik negeri Barat merupakan diagram
lurus (open ended) yang memiliki ended yang terbuka sehingga tidak mengerti
hidupnya mau kemana ujungnya mau kemana dan tujuannya kemana.
Siklik terluar di negeri kita adalah
Spriritualitasme yang berpengang teguh pada keyakian masing-masing dan berbasis
serta dipayungi oleh spriritualisme masing-masing. Sehabt-hebat pikiran dan
sepusing-pusing pikiran maka berhentilah dan mulai mengambil air wudhu kemudian
sholat bagi umat muslim dan beribadah yang lain sesuai dengan keyakinan agama
masing-masing.
Sifat pemimpin dianalogikan sebagai hubungan
subyek dan predikat. Bagaimana seorang pemimping megeloha sifat-sifatnya.
Contohnya memiliki kulit sawo matang, berambut keriting, berbadan kurus, dan
seterusnya yang berjumlah semilyar pangkat semilyar lebih sifat yang ada pada diri
pemimpin, belum lagi sifat-sifat yang ada di luar diri pemimpin.
Maka
sebenar-benar manusia adalah tidak ada yang lengkap dan sempurna memiliki
sifat. Misalnya penglihatan manusia yang tidak lengkap merupakan sifat yang
mesti disyukuri sebab jika manusia memiliki penglihatan yang lengkap
maka manusia tidak akan hidup dengan tenang bahkan salalu
pingsan jika memandang sesama. Sehingga sebenar-benar manusia memiliki sifat
determinis yang merupakan menentukan yang ditentukan merupakan dipilih sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki. Misalnya kategori tinggi di Indonesia belum
tentu kategori tinggi di negara lain seperti pemain basket Amerika. Maka dalam
menjalani hidup ini khususnya pemimpin haruslah berhati-hati tidak boleh
semena-mena mengabstraksikan sifat orang yang dipimpin. Sehingga menjadi
seorang pemimpin yang ideal perlu mengamalkan ayat-ayat Spiritualitas
kepemimpinan yang ada.
Daftar Kepustakaan
Idris,
S., & Tabrani, Z. A. (2017). Realitas Konsep Pendidikan Humanisme dalam
Konteks Pendidikan Islam. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1),
96-113.
Musradinur &
Tabrani. ZA. (2015). Paradigma Pendidikan Islam Pluralis Sebagai Solusi
Integrasi Bangsa (Suatu Analisis Wacana Pendidikan Pluralisme Indonesia).
Proceedings 1st
Annual International Seminar on Education 2015. Banda Aceh:
FTK Ar-Raniry Press, 77-86
Tabrani. ZA & Hayati. (2013). Buku Ajar Ulumul Qur`an (1). Yogyakarta:
Darussalam Publishing, kerjasama dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani. ZA. (2008). Mahabbah
dan Syariat. Selangor: Al-Jenderami Press
Tabrani. ZA. (2009). Ilmu
Pendidikan Islam (Antara Tradisional dan Modern). Selangor: Al-Jenderami Press
Tabrani. ZA. (2011). Dynamics of Political
System of Education Indonesia. International Journal of Democracy,
17(2), 99-113
Tabrani. ZA. (2011). Nalar Agama dan Negara
dalam Perspektif Pendidikan Islam. (Suatu Telaah Sosio-Politik Pendidikan
Indonesia). Millah Jurnal Studi Agama, 10(2), 395-410
Tabrani. ZA. (2011).
Pendidikan Sepanjang Abad (Membangun Sistem Pendidikan Islam di Indonesia Yang
Bermartabat). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional 1 Abad KH. Wahid
Hasyim. Yogyakarta: MSI UII, April 2011.
Tabrani. ZA. (2012). Future Life of Islamic
Education in Indonesia. International Journal of Democracy, 18(2),
271-284
Tabrani. ZA. (2012). Hak Azazi Manusia dan
Syariat Islam di Aceh. Makalah disampaikan pada International Conference Islam
and Human Right, MSI UII April 2012, 281-300
Tabrani. ZA. (2013). Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Satuan
Pendidikan Keagamaan Islam (Tantangan Terhadap Implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah), Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(2), 65-84
Tabrani. ZA. (2013).
Modernisasi Pendidikan Islam (Suatu Telaah Epistemologi Pendidikan), Jurnal
Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(1), 65-84
Tabrani. ZA. (2013). Pengantar Metodologi Studi Islam. Banda Aceh: SCAD
Independent
Tabrani. ZA. (2013).
Urgensi Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Sintesa,
13(1), 91-106
Tabrani. ZA. (2014). Buku Ajar Filsafat Umum. Yogyakarta: Darussalam Publishing, kerjasama
dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani. ZA. (2014). Buku
Ajar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Bahan Ajar untuk Mahasiswa Program Srata
Satu (S-1) dan Program Profesi Keguruan (PPG)). Banda Aceh:
FTK Ar-Raniry Press
Tabrani. ZA. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Darussalam Publishing
Tabrani.
ZA. (2014). Islamic Studies dalam Pendekatan Multidisipliner (Suatu Kajian
Gradual Menuju Paradigma Global). Jurnal Ilmiah Peuradeun, 2(2),
127-144.
Tabrani. ZA. (2014). Isu-Isu Kritis dalam Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Islam
Futura,
13(2), 250-270
Tabrani. ZA. (2014). Menelusuri Metode Pendidikan dalam
Al-Qur`an dengan Pendekatan Tafsir Maudhu`i. Jurnal Ilmiah Serambi
Tarbawi, 2(1), 19-34
Tabrani. ZA. (2015). Arah Baru Metodologi Studi Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Tabrani. ZA. (2015). Keterkaitan
Antara Ilmu Pengetahuan dan Filsafat (Studi Analisis atas QS. Al-An`am Ayat
125). Jurnal Sintesa, 14(2), 1-14
Tabrani. ZA. (2015). Persuit
Epistemologi of Islamic Studies (Buku 2 Arah Baru Metodologi Studi Islam). Yogyakarta: Penerbit Ombak
Tabrani. ZA. (2016). Aliran Pragmatisme dan Rasionalisasinya dalam
Pengembangan Kurikulum 2013, dalam Saifullah Idris (ed.), Pengembangan
Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam Kurikulum 2013, Banda
Aceh: FTK Ar-Raniry Press 2016
Tabrani.
ZA. (2016). Perubahan Ideologi Keislaman Turki (Analisis Geo-Kultur Islam dan
Politik Pada Kerajaan Turki Usmani). Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan
Konseling, 2(2), 130-146.
Tabrani. ZA. (2016).
Transpormasi Teologis Politik Demokrasi Indonesia (Telaah Singkat Tentang
Masyarakat Madani dalam Wacana Pluralisme Agama di Indonesia). Al-Ijtima`i- International Journal of
Government and Social Science, 2(1),
41-60
Tabrani.
ZA & Masbur, M. (2016). Islamic Perspectives on the Existence of Soul and
ITS Influence in Human Learning (A Philosophical Analysis of the Classical and
Modern Learning Theories). Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 1(2),
99-112.
Walidin, W., Idris, S & Tabrani. ZA. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press.
Walidin, W., Idris, S & Tabrani. ZA. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press.